Sabtu, 08 Oktober 2011

'END' in friENDs.

Hai hai hai :(
Jumpa lagi, masih bersama anggid (singing)
Lagi kacau anggidnya. (who ask? Haha)

Saya lagi nggak enak hati ini. Saya baru saja membuka satu foto seseorang di facebook, disitu terlihat sekumpulan orang sekitar 9 orang. Munhkin kalian bertanya apa yang bikin saya nggak enak hati cuma melihat foto itu. Kenyataannya mereka adalah sahabat satu ekstrakulikuler saya, dulu.
Jadi ada satu eskul (ekstrakulikuler) di sekolah saya yang sangat aktif (tanpa perlu bercerita ekskul apa itu) di ekskul itu persaudaraan sangat digembleng. Disana kita dituntut untuk bertindak tentang 'kita' bukan hanya tentang 'saya' atau 'kamu'. Dari situ kami (yang waktu itu 14 orang) sangat benar2 dekat. Benar2 merasakan bahwa 'kami adalah sahabat' sahabat itu kami. Kemanapun bersama, satu merasa susah semuanya tau, satu merasa senang semuanya tau. Liburan bersama, tertawa bersama. Kumpul, kumpul, kumpul, dan kumpul. Namun sekarang berbeda. Oh ya hampir lupa, kisah ini terjadi saat saya kelas satu SMA, dan sekarang saya kelas tiga SMA. Semuanya terasa berubah saat saya menginjak kelas dua sma. Perlu diketahui kami tidak satu kelas loh. Itulah hebatnya kami, selalu bersatu walaupun tidak sekelas. Namun semuanya berbeda, saat pemilihan pemimpin sekolah (kalian tau maksudnya apa tanpa harus menyebut). Semua seperti berpihak ke satu teman kami yang bersamaan dengan saya ikut dalam pemilihan itu. Tidak ada yang menyemangati saya. (note tentang kisah pemilihan lihat di catatan selanjutnya).
Di kelas dua saya mendapat teman baru, tapi saya tidak melupakan mereka. Hanya saja saya merasa mereka benar benar berubah. Ada ataupun tidak saya bagi mereka sama saja. Hebat ya? Kenapa bisa begitu? Apankarena mereka sudah bukan lagi bawahan (saat kelas satu kami di eskul tingkat satu, kelas dua tingkat atas, kelas tiga tingkat pensiun).
Saya benar2 kompak dengan teman2 kelas saya karena anak2nya friendly, saya merasa nyaman apalagi karena teman2 eskul sudah mulai menjauhi saya.
Apalagi kelas tiga ini, saya merasa benar2 jauh. Semua sibuk dengan kegiatan masing2, wajar karena kelas tiga. Tapi semuanya sudah berbeda, dulu kami sering smsan, telepon2an sambil cerita permasalahan yang dihadapi. Tapi sekarang sudah berbeda. Mungkin mereka masih tetap begitu, masih sering kumpul, tapu itu semua dilakukan tanpa saya. Ada apa ya? Kesalahan parah yang saya lakukan? Apa karena saya berbeda dengan mereka? Saya tidak masuk ke eskul tingkat atas karena suatu kejadian. (baca note selanjutnya)

Balik ke kejadian foto, saya agak kesal. Jadi di sekolah kami itu pada mata pelajaran pendidikan jasmani (penjasorkes) kami ada satu pengambilan nilai yaitu nilai olahraga renang. Karena di sekolah kami tidak menyediakan fasilitas kolam renang, jadi kami harus pergi ke sebuah mall yang dibelakanganya ada sebuah kolam berenang yang sering disewa untuk sekolah kami negadakan pengambilan nilai. Ada tiga pilihan hari untuk putri renang, rabu jumat sabtu. Nah saya heran mereka tidak pernah mengabari saya jika mereka mau pergi di hari yang sama. Saya tidak diajak karena saya pergi pada hari sabtu sementara ereka pada hari jumat. Mereka pergi bersama-sama, tanpa saya. Saya tidak diajak, tidak diberitau bahwa mereka mau pergi bersama-sama. Setelah itu bisa pergi berjalan-jalan bersama. Kenapa ya? Ada apa? Karena saya sudah tidak satu tingkat dengan mereka? Bukankah persahabatan tidak mengenal usia, derajat, perbedaan, kekurangan, tampang, dan sebagainya? Kenapa? Tanya kenapa? Kenapa? Beritau saya! Saya gundah. Seringsekali saya mengalami ini, sering! Kenapa susah sekali untuk bahagia buat saya?
Orangtua yang berantakan!
Teman yang bepura-pura!
Sahabat yang tidak menganggap sahabat!
Sekolah yang tidak mengasilkan apa2!
Penat! Saya penat!

0 komentar:

Posting Komentar